Menguak Kebohongan Besar Dibalik Sebuah PowerBank!

[Image: pb.jpg]

Di kehidupan zaman sekarang yang serba cepat dan serba mobile, tentunya smartphone menjadi perangkat wajib bagi anda. Apalagi sekarang smartphone telah berubah menjadi perangkat serba bisa, mulai dari kamera sampai alat untuk transaksi. Salah satu kelemahan smartphone dari dulu adalah baterai yang cepat habis, apalagi bila smartphone tersebut memang haus daya dan disuplai oleh kapasitas baterai yang kecil seperti Samsung Galaxy S III yang hanya disuplai oleh baterai dengan daya 2.100 mAh. Solusinya tentu bisa dengan membeli baterai dengan kapasitas lebih besar, seperti yang biasa disediakan oleh beberapa toko online. Tapi ada kekurangan dari solusi ini, yaitu dengan membengkak nya ukuran ponsel anda, dimana biasanya dengan membeli baterai dengan kapasitas super, anda harus mengganti back cover ponsel anda dengan back cover lebih besar yang sudah disediakan vendor baterai tersebut.



Solusi lain adalah menggunakan PowerBank, alat pengisi daya yang tengah menanjak popularitasnya ini, memang sekarang banyak diburu orang. Alat ini bekerja seperti pengisi daya biasa, tapi bedanya ada di portabilitasnya yang bisa anda bawa kemana saja. Ya, alat ini berukuran kecil dan mempunyai konektor bermacam macam seperti micro USB. Hanya dengan menyambungkan PowerBank dengan ponsel anda dengan konektor tersebut, otomatis baterai ponsel akan terisi secara perlahan. Nah, PowerBank sendiri terdiri dari berbagai daya. Mungkin anda bingung apa maksud dari angka 2000, 5000, 12000 yang tertera di PowerBank.Akan kami jelaskan di point berikut.


1. Angka di PowerBank

[Image: 12000mah_0.jpg]

Maksud dari angka 2.000, 5.000, ataupun 12.000 yang tertera di sebuah PowerBank adalah indikator dari kapasitas total sel baterai yang ditanamkan didalam PowerBank tersebut. Logikanya, semakin besar angka yang tertera, maka makin besar kapasitas yang tersedia dan semakin besar tenaga yang disimpan dan siap disalurkan PowerBank tersebut ke perangkat anda.

Apa dengan begitu PowerBank dengan kapasitas 12.000 dapat mengisi ulang ponsel dengan kapasitas 2.000 mAh sebanyak 6 kali?

Tidak, mungkin secara matematis kita bisa menghitung seperti itu dimana 12.000 bila dibagi dengan 2.000 akan menghasilkan angka 6 yang berarti bisa di isi ulang sampai 6 kali. Namun, dalam prakteknya tidak seperti demikian karena adanya konversi tenaga dan tenaga yang hilang saat proses isi ulang dilakukan.

Biasanya PowerBank memiliki tegangan 3.7 volt dan untuk mengisi ulang baterai membutuhkan tenaga 5 volt. Begini perhitungan konversi nya :

(kapasitas PowerBank x tegangan PowerBank) : tegangan yang dibutuhkan 

maka dalam kasus ini kita akan mendapatkan angka 8.880 dimana

(12.000 x 3.7) : 5=8.880

Nah, kita anggap tenaga yang hilang dari pengisian ulang daya adalah 10 %. Maka 8.880 dikurang 10% akan menghasilkan angka 7.992.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa sebuah PowerBank dengan kapasitas 12.000 mAh, hanya memiliki kapasitas asli 7.992 mAh. Tiap kali pengisian daya membutuhkan 2.000 mAh, maka dengan PowerBank kapasitas ini kita dapat mengisi kurang lebih 4 kali saja dengan asumsi pengisian daya kali ke 4 tidak akan penuh.


2. Colokan Pada PowerBank

[Image: url.jpg]

Biasanya kita menemukan PowerBank dengan 2 buah colokan yang satunya akan tertulis 1A dan satu lagi 2A. Apa bedanya?

Colokan yang kita gunakan untuk mengisi baterai ponsel kita disebut dengan colokan output dan bila pada colokan output ini ditemukan angka 1A, ini berarti konektor output ini mampu mengantarkan arus sebesar 1 ampere. Begitu juga apabila kita menemukan konektor output dengan angka 2A, maka itu berarti konektor mampu mengantarkan arus sebesar 2 ampere.

Nah, apa maksud dari 1 ampere dan 2 ampere?
Ini berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya ponsel. Kita umpamakan sebuah ponsel seperti Galaxy S III dengan daya 2.100 mAh. Apabila kita mengisi daya ponsel tersebut dengan menggunakan colokan yang memiliki output 1A, maka lama pengisian daya akan memakan waktu 2 jam an. Contoh lain, misalkan kita menggunakan Motorola Maxx yang memiliki kapasitas 3.100 mAh. Maka kita akan membutuhkan waktu 3 jam untuk mengisi kapasitas ponsel ini dari kosong hingga penuh.

Lalu apakah dengan konektor 2A akan lebih cepat?
Belum tentu, karena tidak semua gadget mengijinkan pengisian diatas 1A. Ada beberapa ponsel yang membatasi pengisian daya hanya 1A. Jadi walaupun kita menggunakan konektor 2A, hasilnya pun tetap akan sama seperti konektor 1A. Tapi apabila gadget mendukung pengisian daya diatas 1A, hasilnya pengisian daya akan menjadi lebih cepat. Seperti Galaxy S III, pengisian daya dari kosong hingga penuh akan memakan waktu kira kira 1 jam saja.


3. Perbedaan Harga Yang Mecolok Pada PowerBank

Nah, ini dia yang menjadi fokus utama kami. Terkadang kami menemukan perbedaan harga yang sangat mencolok. Seperti PowerBank A dan B yang kami temukan di FJB Kaskus, dimana PowerBank A dengan kapasitas 6.000 mAh dibandrol seharga 400 ribu rupiah sedangkan PowerBank B dengan kapasitas yang sama dibandrol dengan harga 200 ribu rupiah. Nah, mengapa terjadi gap harga yang jauh? Ada beberapa alasan logis yang akan kami jelas kan.

Yang pertama adalah keuntungan yang diambil oleh vendor. Semakin kecil keuntungan yang ingin diraup oleh vendor, tentunya akan membuat harga PowerBank menjadi lebih murah. Kita ambil contoh, vendor dari PowerBank A dan B memiliki modal harga yang sama yaitu 100 ribu rupiah. Vendor PowerBank A menginginkan untung 300 ribu sedangkan vendor PowerBank B menginginkan untung 200 ribu. Maka akan terjadi perbedaan harga.

Yang kedua adalah volume produksi dan vendor PowerBank tersebut. Semakin banyaknya total produksi dari PowerBank tentu akan menyebabkan lebih murahnya harga. Begitu juga dengan makin baiknya nama suatu vendor maka akan menyebabkan makin tingginya harga sebuah produk, dalam kasus ini adalah PowerBank. Tentunya akan ada pertambahan nilai harga barang. Sekarang bila anda disodorkan PowerBank bermerek Nokia dengan harga 400 ribu rupiah dan sebuah PowerBank dengan merek Nokiem dengan kapasitas yang sama tapi harga 150 ribu rupiah, mana yang akan anda pilih sebagai pembeli cerdas?

Yang terakhir adalah kejujuran dari vendor. Sering kita temui kebohongan dibalik sebuah PowerBank. Seperti dari kasus yang sudah pernah kami temukan dimana sebuah PowerBank memiliki kapasitas yang sangat jauh dibandingkan dengan angka yang tertera. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata setelah dibongkar, ini lah isi dari PowerBank tersebut.


[Image: pb1.jpg]

Ternyata PowerBank tersebut hanya berisikan 2 buah baterai dengan total masing masing 2000 mAh 3.7 volt. Maka bila ditotalkan, PowerBank ini hanya memiliki kapasitas 14.800 mWh.

Apabila efisiensi konversinya adalah 90% dan konektor USB butuh power 5v, maka :

14.800 mAhV x 0.9 / 5=2.664 mAh.

Jadinya PowerBank ini hanya dapat mengisi sebanyak 2.644 mAh. Sungguh luar biasa bukan kebohongan ini?

Ternyata kebohongan ini bukan hanya terjadi pada satu atau dua PowerBank saja, setelah kami telusuri secara online, terdapat banyak kebohongan yang terjadi seperti pada gambar dibawah ini


[Image: 548512_139258859590450_834884011_n.jpg]

[Image: 579807_139258886257114_219383870_n.jpg]

Pada gambar diatas adalah sebuah PowerBank yang diklaim memiliki kapasitas 24.000 mAh, tapi ternyata setelah dibongkar isinya adalah pasir. Tentunya PowerBank ini masih dapat mengisi daya karena adanya powercell didalamnya, tapi tentu tidak sampai 24.000 mAh mengingat powercell didalamnya sudah sangat tua.

4. Kesimpulan

Jadi apa yang bisa kita simpulkan? Tentu saja, belilah PowerBank yang memang sudah terpercaya. 

Akhir kata, teliti apabila membeli PowerBank, jangan sampai anda menjadi korban penipuan selanjutnya.


Sumber

http://www.x1gadgetnews.com/2013/04/menguak-kebohongan-besar-di-balik.html

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.